Berita Kampus Sekolah Tinggi Theologia Jaffray Untuk Sahabat, Gereja, Alumni, dan Civitas Akademika
Tuesday, December 15, 2009
Thursday, October 8, 2009
SEMINAR JENDELA 4-14
Thursday, September 24, 2009
LAPORAN KETUA SEKOLAH TINGGI THEOLOGIA JAFFRAY
WISUDA SARJANA TAHUN 2009
Kepada Yth.
Bapak Koordinator Kopertis Wilayah IX
Bapak Pembimas Kristen Depag Prov. Sulsel
Ketua Umum GKII dan BPH di Jakarta
Ketua Yayasan Pendidikan Jaffray dan Anggota
Para donatur dari lembaga gereja maupun individu-individu
Para pimpinan lembaga dan gereja yang ada di kota Makassar
Para wisudawan/I yang berbahagia bersama orang tua wali dari berbagai tempat
Serta hadirin yang kami hormati
Selamat pagi dan Salam sejahtera,
Puji dan syukur kami naikkan kepada Tuhan kita Yesus Kristus karena pada hari ini kita dapat mengadakan kembali di tahun 2009 mewisuda sarjana yang ke 35 dan pascasarjana ke 21. Adapun jumlah wisudawan tahun ini adalah sebanyak 56 orang yang terdiri dari 8 program S2 dan 47 program S1. Perlu kami sampaikan bahwa program S1 STTJ telah terakreditasi oleh BAN PT yang terakhir pada Desember 2008 dan mendapat perpanjangan izin penyelenggaraan yang terkini pada Agustus 2008.Sedangkan untuk program S2 kami mendapat izin penyelenggaraan dan terakreditasi oleh Departemen Agama RI.
Pada acara wisuda tahun ini kami mengundang pembicara khusus. Untuk malam pengutusan yang berlangsung tanggal 18 September, pembicara kami adalah Pdt. Dr. Peter Wongka dari Amerika Serikat. Untuk orasi ilmiah pagi ini, kami mendapat kehormatan dilayani oleh Prof. T.R. Andi Lolo, Ph.D. seorang yang tidak asing lagi dalam kiprah kepakaran akademis dan ketokohan dalam masyarakat di Sulsel, termasuk gereja secara khususnya. Untuk itu kami keluarga besar STT Jaffray mengucapkan banyak terima kasih atas kedatangan dan pelayanannya.
Pada kesempatan yang berbahagia ini, izinkan kami melaporkan secara garis besar perkembangan STT Jaffray selama kurun waktu satu tahun ini. Laporan berkalanya telah kami pertanggungjawabkan secara rutin kepada pihak penyelenggara, di mana terakhir kami melaporkan pada Rakernas Gereja Kemah Injil Indonesia bulan April tahun 2009 di Makassar. Pada kesempatan ini perlu kembali kami menjabarkan secara garis besarnya saja untuk dapat diketahui oleh para hadirin sebagai bagian pertanggungjawaban kami kepada masyarakat pengguna (stake holder) yaitu gereja dan masyarakat.
I. Bidang Akademik
- Jumlah keseluruhan mahasiswa tahun ini sebanyak 467 orang dengan jumlah MABA tahun ajaran 2009/2010 dengan perincian sebagai berikut:
PROGRAM S1
a) MABA : 80 orang
b) Mahasiswa S1 : 360 orang
PROGRAM S2
a) MABA : 36 orang
b) Mahasiswa S2 : 107 orang
- Asal mahasiswa umumnya berasal dari Indonesia Timur, di mana asal gereja mahasiswa bersifat interdenominasi. Ada 42 denominasi gereja asal mahasiswa.
- Pada tahun 2008 kami telah dikunjungi Tim Akreditasi dari BAN PT dan pada akreditasi yang ketiga ini pun sekolah kami mendapat akreditasi dari BAN PT dengan nilai B (gemuk), yaitu hampir mencapai A, namun kelemahannya adalah pada sistem pelaporan kami.
- Program S1 Teologi dengan konsentrasi PAR (Pendidikan Anak dan Remaja) telah memasuki tahun ketiga dan kami masih dalam pembenahan dan telah menampakkan kemajuan di mana telah diadakan seminar dan berbagai promosi.
II. Pengembangan Sumber Daya Manusia
- Dosen yang Dikuliahkan dan masih studi
1) Pdt. Made Astika mengambil program Ph.D atau S3 di ACTS Korea dengan dukungan biaya kuliah dari Onnuri Church Korea.
2) Pdt. Jermia Djadi mengambil program D.Th./S3 di IFTKJ Jakarta di mana beliau dalam proses penyelesaian disertasi.
3) Pdt. Ivan Weismann mengambil program S3 di Universitas Hasanuddin dan sedang dalam ujian disertasi.
4) Pdt. Peniel Maiaweng mengikuti program Doktoral di Semarang.
- Karyawan yang dikuliahkan dengan tujuan meningkatkan kualitas perpustakaan sekolah adalah Marthen Tolong yang mengambil S1 Jurusan Komunikasi di Universitas Hasanuddin.
- Tahun 2009/2010 kami akan mendapat dosen baru yaitu:
1) Robi Panggarra dengan resmi menjadi dosen tetap STT Jaffray pada thaun ajaran 2009/2010.
2) Tahun 2010 Dr. Andrew Brake dengan istri, di mana keduanya bergelar Doktor dan memiliki keahlian dalam antropologi teologi akan menjadi dosen penuh waktu. Saat ini mereka sedang belajar bahasa Indonesia di Bandung.
3) Ivone Palar, MA yang akan khusus mengajar program anak (2010).
- Pada tahun-tahun ke depan, kami akan terus meningkatkan SDM baik tenaga pengajar maupun staf pendukung pendidikan.
III. Pembangunan Sarana dan Prasarana
Pengadaan dan modernisasi fasilitas pendidikan menjadi prioritas tahun 2009 yaitu penataan kelas dan penambahan LCD di tiap kelas. STT Jaffray telah memimilik Hotspot Wifi di area kampus, perpustakaan, dan asrama-asrama mahasiswa sehingga mahasiswa bisa mengakses internet pada setiap waktu. Ini dibuat untuk mengantisipasi perkembangan dunia internet yang sudah begitu maju dan diharapkan mahasiswa dapat lebih meningkatkan kemampuan pengetahuannya, terutama dalam bidang teologi, biblika dan teologi praktika lainnya. Sekolah Tinggi Theologia Jaffray ada di Facebook baik dari ikatan mahasiswa maupun alumnus. Silakan masuk menjadi member dan fan, dan harapan kami situs jejaring sosial ini secara maksimal digunakan. Untuk itu kami mengucapkan banyak terima kasih atas Yayasan Tyndale memberikan bantuan sebesar 100 juta untuk perbaikan sarana dan prasarana kampus tahun 2009.
IV. Kerjasama dan MOU
STT Jaffray mengadakan kerjasama dengan berbagai institusi sebagaimana menjadi kewajiban sebuah perguruan tinggi yang bermutu:
- STTJ dan LK3 (Layanan Konseling) Jakarta yang dipimpin oleh Pdt. Julianto Simanjuntak, M.Div. bersama membuat layanan program profesional Konseling yang semakin hari menampakkan hasilnya terutama telah terwujudnya program profesional konseling Kristen.
- Onnuri Church Korea yang ada di Sydney telah mendukung, beasiswa pada program S1, beasiswa program Ph.D atau setara S3 kepada dosen-dosen, dan kunjungan studi banding pelayanan.
- Onnuri Church juga mendukung pengiriman tenaga dosen untuk mengikuti workshop di Korea setiap tahun sebanyak 2 orang dan mahasiswa setiap tahun diutus 2 orang ke Sydney Australia. Tahun ini sudah terealisasi pengiriman 3 mahasiswa ke Sydney Australia.
- CMA akan mendukung terus dalam program anak dan telah ada seorang dosen yang akan diutus sekolah di Malaysia Baptist Theological Seminary dalam bidang Child Holistic Development.
- Departemen Agama RI mengadakan kerjasama dengan STTJ dalam hal peningkatan kualitas guru agama yang dari PGA dan Diploma menjadi S1 yang sudah mulai berjalan sejak tahun ajaran 2008/2009.
- STTJ dan Alliance Press Hongkong mengakan kerjasama dalam penerjemahan dan peneribitan buku riwayat hidup R.A. Jaffray karangan Jason S. Linn (dosen mula-mula STTJ) yang diterjemahkan oleh Rev. Tiopilus Bun dari bahasa Mandarin.
V. Bidang Keuangan
- Secara mayoritas keuangan masih bersumber dari mahasiswa. Namun dukungan secara pribadi dan lembaga mulai meningkat. Untuk itu kami melaporkan bahwa sinode-sinode telah mendukung yaitu GKKA, GKI, GKY, GII Hok Im Tong, GKA Elyon Surabaya dan juga pribadi-pribadi dalam rangka perbaikan infrastruktur baik dari kota Makassar maupun Surabaya, sehingga kami bisa melangkah dengan iman ke depan.
- Kami terus mengembangkan program beasiswa di mana kami mendapat bantuan dari Kopertis Wilayah IX untuk beasiswa, Onnuri Church, dan lembaga lainnya.
- Kami mengucapkan terima kasih bahwa laporan keuangan kami selalu mendapat pemeriksaan dari Yayasan dan juga membantu dalam pengaturan pembayaran pajak. Ini membuat sistem keuangan kami dapat dipertanggungjawabkan secara transparan. Kami mengucapkan banyak terima kasih.
VII. Rencana Pembangunan 2009-2010
- Mengadakan renovasi gedung-gedung yang telah usang dengan prioritas: student cafe dan guest house, asrama putra.
- Pengembangan fasilitas kampus lainnya di mana semua kelas akan dipasang LCD, di mana saat ini baru terpenuhi 3 LCD, serta memodernisasi perpustakaan.
Demikian garis besar laporan kami untuk tahun ini. Dan kami berharap dukungan doa untuk program yang telah disusun ke depan. Karena tanpa dukungan stake holder, maka rencana tidak akan terwujud.
Kami juga mengucapkan terima kasih kepada seluruh anggota dan Ketua Yayasan Pendidikan Jaffray yang telah mendukung secara riil pengembangan STT Jaffray. Adalah suatu kegembiraan ternyata kerjasama yang terjalin sangat baik dan erat.
Terima kasih kepada BPP GKII yang telah menghadiri acara kami dan mendukung segala program kami dan menerima semua pertanggungjawaban kami.
Terima kasih kami kepada orang tua yang telah mempercayakan anak-anaknya untuk dididik di sekolah ini. Kami berharap bahwa harapan Bapak Ibu terwujud dalam diri anak-anak bapak/ibu yaitu menjadi profesional yang berhasil dalam bidangnya.
Akhirnya, kami mengucapkan selamat kepada wisudawan yang telah berhasil mencapai kesarjanaannya. Kesarjanaan ini unik, karena bukan hanya menuntut keterampilan, namun harus memiliki karakter yang seperti Kristus. Oleh sebab itu pertahankan integritas dan kembangkan diri. Jangan pernah menyerah. Selamat Jalan.
Demikianlah laporan kami. Tuhan memberkati kita semua.
Makassar, 19 September 2009.
Ketua,
Wednesday, September 23, 2009
Kesan-Kesan Wisudawan tahun 2009 tentang STT Jaffray
Kesan-Kesan Wisudawan tahun 2009
Zet Tabuni (Wamena Papua):
Pertama-tama saya merasakan kesan yang tak terlupakan, yaitu terhadap semua dosen dan karyawan bahwa pelayanan mereka tidak sebanding dengan apa yang diperoleh/upah, namun rela dan penuh dengan rasa tanggungjawab membimbing dan menuntun saya dan teman-teman. Kami tidak dapat berbuat banyak tetapi kami tetap mendukung dalam doa.
Erna Kena (Toraja):
Setiap dosen memiliki kharisma tersendiri yang menjadi suatu kelebihan. Bagi saya kelebihan dan kharisma tersebut saling melengkapi dalam mengisi bakul-bakul pengetahuan saya, yang pada akhirnya membuat saya menjadi kaya akan semua pengetahuan yang sudah diberikan kepada saya dari kelebihan tersebut. Terimakasih atas pelayanan dan dedikasinya selama ini, Tuhan Yesus memberkati.
Nofi Yanti (Toraja):
Merasa bangga menjadi mahasiwi STT Jafffray, karena pengajarannya dan para pengajarnya yang luar biasa membuat saya semakin diperlengkapi dan bertumbuh dalam iman kepada Yesus Kristus walaupun banyak pergumulan. Karena menjadi mahasiswi STT Jaffray, saya bisa dihargai dan disegani oleh orang lain.
Deys Meithalia (Samarinda, Kaltim):
STT Jaffray bukanlah tempat yang hanya mencetak orang-orang yang mempunyai pengetahuan teologi saja, tetapi juga membentuk karakter. Saya bersyukur karena banyak hal yang saya terima, baik dari dosen, teman-teman kuliah, maupun pergumulan selama di STT Jaffray, yang mengubahkan karakter saya. Terimakasih buat dosen yang telah mendidik, membimbing, mengarahkan bahkan melindungi saya selama berada di STT Jaffray. Jasa-jasamu, tak akan terlupakan.
Ir. Jacqueline Adipati (Makassar):
Selama kuliah di STTJ bukan saja menimba/menerima ilmu yang akan membekali dalam pelayanan tetapi karakter saya dibentuk dan terlebih lagi pengenalan akan Kebenaran Firman Tuhan lebih mendalam lagi. Saya mencintai STTJ.
Jaffray Billy Oubain (Alor, NTT):
Selama saya kuliah di STTJ Makassar, saya merasa diberkati, terutama saya semakin menyadari tentang kasih karunia Tuhan, baik secara langsung dan tidak langsung. Ada perubahan dalam hidup saya secara tidak langsung melalui kebijakan-kebijakan yang dikeluarkan oleh kampus. STTJ IS THE BEST.
Eva Bura (Balikpapan) :
“Kuliah di STTJ adalah pengalaman terbaik yang pernah saya miliki.”
Atik Wahyu Wijayanti (Makassar):
Bersama di bentuk di dalam angkatan ’04 merupakan hal yang sangat indah dan tidak akan pernah dapat di lupakan. Semua dosen adalah alat yang luar biasa yang di pakai Tuhan untuk memperlengkapi generasiNya. Jaffray adalah suatu wadah yang luar biasa.
Metta Margono (Makassar):
Lima tahun kuliah di STT Jaffray merupakan saat-saat terbaik dalam hidup untuk mendalami panggilan saya. Belajar teologi dan doktrin yang kuat serta membentuk karakter. Dalam hal sosial, saya belajar mengenai arti persahabatan serta persaudaraaan, komitmen untuk saling mengasihi serta kesatuan hati yang utuh.
Amelia (Jakarta):
Selama berkuliah di STT Jaffray Makassar, kesan yang saya dapatkan adalah bahwa ada begitu banyak hal yang dapat saya pelajari sebagai calon hamba Tuhan yang sedang dibina dan diperlengkapi untuk melayani Tuhan di ladangNya. Salah satunya bahwa iman kita harus juga diimbangi dengan rasio kita, agar dapat lebih efektif dalam melayani Tuhan.
Anty Ria (Makassar):
Dari lembaga ini, Tuhan banyak mengajar saya tentang banyak hal secara pribadi baik dalam hal spiritual. Lembaga ini banyak membantu saya dalam pengenalan saya akan Tuhan. Kepada dosen-dosen, secara pribadi saya sangat berterimakasih atas kesabaran dan kasih kalian buat kami mahasiswa/mahasiswi. Kami percaya bahwa dibalik semua yang telah dilewati, kalian telah berusaha dan selalu berupaya memberikan yang terbaik. Secara pribadi kenangan selama beberapa tahun tidak akan terlupakan, suasana kebersamaan dan kekeluargaan selalu menjadi hal yang saya rindukan.
Bawan (Kaltim):
Dari sekian banyak dosen yang beranekaragam itu sudah banyak memberikan ilmu dan membentuk saya selama dalam proses pendidikan di STTJ, baik intelek maupun karakter. Yang walalupun berliku-liku, tapi oleh kemurahan hati Tuhan, saya dapat melewatinya dengan baik.
Mesakh Jasmin (Kaltim):
Saya bangga menjadi bagian dari STT Jaffray. Sebuah kehormatan besar yang diberikan oleh Allah selama saya merantau di bumi.
Victor N. Boseke (Toraja):
Suatu kebanggan dan ucapan syukur yang tak ternilai harganya dan oleh anugrah Allah yang ajaib, saya bersyukur menjadi bagian keluarga besar di STTJ.
Chandra Dewanto (Poso):
Sekolah ini adalah alat di tangan Tuhan untuk melatih setiap pribadi sehingga menjadi hamba Tuhan yang berkualitas. Saya sangat bangga menjadi bagian dari keluarga besar STT Jaffray Makassar.
Silvia Sarce (Pamona, Poso):
STTJ adalah kampus yang telah membentuk saya secara pribadi dapat bertumbuh di dalam hubungan intim dengan Tuhan. Setiap dosen yang telah mengajar, membimbing dan menasehati selama menempuh pendidikan di STTJ adalah hal yang luar biasa dan sangat berarti dalam hidup saya.
Sakvel Bawan (Jayapura):
Kesan yang saya dapatkan selama menempuh pendidikann 6 tahun, sekolah ini memiliki dosen-dosen yang memiliki integritas sebagai seorang hamba Tuhan dan kepribadian yang patut dicontoh.
Hermin Mallo (Pinrang):
“Saya merasa sangat diberkati selama kuliah di STT Jaffray. Pengalaman berbagi bersama teman-teman angkatan 2004 dan bimbingan dari dosen menambah banyak ilmu buat saya. Pembentukan yang luar biasa Tuhan izinkan selama saya kuliah di Jaffray.”
Yosminarti Purnama (Toraja):
Saya bangga punya angkatan karena diangkatan tersebut kita saling menopang, mendukung satu sama lain khususnya pada saat dalam penyusunan skripsi yang menegangkan.
Silva (Toraja):
Selama saya tinggal di asrama kurang lebih 2 tahun, ada banyak hal yang saya terima dan pelajari. Baik itu hidup dalam kebersamaan yang berbeda suku, karakter. Di asrama saya belajar untuk memahami orang lain dan peduli kepada mereka. Di asrama saya belajar ‘bersabar’, di asrama saya belajar untuk hidup LEBIH BERDISIPLIN lagi. Bersama dengan angkatan 2004 yang penuh dengan keunikan. Apalagi saat menyusun skripsi, teman-teman angkatan 2004 sangat banyak membantu. Saat susah, pusing dan mulai down. Terima kasih ya teman-teman.
Fandy Tulenan (Manado) :
Iman, kasih, integritas dan kepribadian sungguh aku dapat pengajarannya di STTJ. Thank to God yang telah menempatkan aku selama lima tahun di STTJ. “STTJ satu untuk semua.”
Vita (Makassar):
Selama di STTJ yang paling berkesan bagi saya adalah selama menulis skripsi, terutama dalam bimbingan banyak masukan yang diberikan, dan baru kali pertama saya langsung berbicara kepada dosen selama dibimbing. Setiap hari selama masa bimbingan, dosen selalu menyediakan waktu dan itu sangat penting bagi saya, karena dosen adalah pemimpin. Saya juga belajar dari dosen pembimbing, bagaimana menjadi seorang pengajar, selaian kristis tetapi bisa mengarahkan.
Marni Tangke (Toraja):
Selama saya berada di STT Jaffray, saya merasakan dibidang spiritual saya dibentuk dan bertumbuh bahkan pengetahuan Alkitab yang dulu masih miring-miring, setelah masuk di STT Jaffray berubah.
Ester Soke (Toraja):
Saya pernah disuruh oleh seorang dosen duduk di depan selama satu semester. Dan saya merasa dipermalukan terus. Dalam hati, saya marah, jengkel dan dendam. Tetapi lama kelamaan saya merasakan bahwa itu semua mengajar saya untuk lebih mental menghadapai kritikan (tantangan) sebagai seorang pemimpin bagi orang-orang di sekitar. Bahwa sebagai seorang hamba Tuhan pastilah kita tidak terlepas dari kritikan.
Ismail Tago’a (Kaltim):
Perjuangan dan segala macam suka dan duka selama di STTJ membuat saya semakin yakin bahwa Tuhan bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia. Kebersamaan dengan teman-teman di kampus meyakinkan saya bahwa saya memiliki banyak keluarga di dalam Tuhan. Kekompakan angkatan kami membawa saya untuk merasakan kekeluargaan di antara kami.
Eni Suprihatin (Jawa Timur):
Semenjak saya masuk kuliah di STTJ, saya merasa ada perubahan dalam kebiasaan-kebiasaan yang positif yaitu disiplin waktu, memiliki semangat belajar, sabar dan memiliki kerendahan hati serta pendalaman Alkitab yang dulunya malas membaca da merenungkannya menjadi motto dalam hidup saya, tanpa belajar Alkitab dan merenungkannya serta melakukan Firman Tuhan hambarlah kehidupan saya.
J. Andesvison (Kaltim):
Semenjak masuk Sekolah Tinggi Teologi Jaffray awal semester hingga pada akhirnya masa pendidikan banyak hal yang menjadi kenangan bagi saya secara pribadi khususnya. Cuma ada satu hal yang saya banggakan di kampus STT Jaffray adalah “kekeluargaan dan kebersamaan sebagai suatu komunitas yang saling mengasihi antara mahasiswa dengan para dosen dan karyawan. Harapan saya bagi STT Jaffray adalah tetap junjung tali persaudaraan kita (Komunitas yang saling mengasihi).
Enggelina Oudil (Alor, NTT):
Saya bersyukur karena ketika awal kedatangan saya di STTJ, saya melihat dan merasakan kebersamaan dan kekeluargaan yang muncul dari dosen dan kakak-kakak tingkat. Yang berkesan bagi saya ketika saya mengambil mata kuliah Studi Kepribadian, yaitu bagaimana menerima diri seutuhnya sebagai ciptaan Tuhan. Saya adalah orang yang minder dan tidak suka dengan banyak orang. Tetapi ketika menerima mata kuliah ini yang diajarkan oleh seorang dosen, saya sungguh diubahkan oleh Tuhan. Saya sangat berkesan dengan hal ini! Saya bisa berteman dengan orang lain, bahkan saya punya sahabat-sahabat yang bisa diajak sharing dan berbagi.
Kristina Indra Sampe (Toraja):
Banyak hal yang berkesan selama kuliah di STTJ tetapi satu hal yang paling berkesan adalah saat pertama kali mengikuti perkuliahan dimana harus menyesuaikan diri dengan berbagai pergumulan yang berat dan juga ketika mau mengakhiri pendidikan saat menyelesaikan skripsi. Namun pada akhirnya karena dijalani dengan penuh kesabaran dan ketabahan membuahkan keberhasilan.
Yohendri (Mamuju):
Selama di STTJ, saya banyak belajar dari setiap dosen dan saya banyak diubah dan dibentuk selama di STTJ.
Sunday, August 30, 2009
Program Magister Konseling Kelas Khusus di STT Jaffray Makassar
START NOV 2009 sd APRIL 2011
Kelas khusus MAKASSAR. diadakan hanya satu kali dalam 1 semester (Satu termin belajar selama 2 minggu belajar). Sebelum kuliah, mahasiswa dapat mempelajari bahan lewat DVD dan membaca materi. Sehingga saat bertemu lebih banyak berinteraksi dengan dosen. Program akan berlangsung selama 4 semester dan diadakan di kampus STT Jaffray Jalan Merapi Makassar. Karena ini program profesional maka tidak ada penulisan tesis. Tesis diganti dengan penulisan paper ilmiah dan praktek konseling di jemaat. Gelar yang diperoleh adalah Magister Konseling (MK).
Syarat mahasiswa program pasca sarjana adalah sebagai berikut:
1. Lulusan S-1 Teologi anggota PASTI / PERSETIA (minimal IP 2.5)
2. Mengikuti tes psikologi (dikerjakan di rumah dan dikirim ke sekretariat STT Jaffray)
3. Telah melayani minimal 2 tahun di jemaat
4. Direkomendasikan 2 hamba Tuhan dan pimpinan jemaat/ wilayah/ sinode
5. Surat jaminan sponsor
6. Mengisi Form pendaftaran
7. Bersedia mengikuti tugas-tugas yang diberikan sebelum dan sesudah kuliah
Adapun jadwal kuliah sebagai berikut:
Tanggal 2-15 November 2009 (Semester I)
Sem I SKS Waktu
Pengantar Konseling Pastoral 2 2-3 Nov 2009
Konseling Pranikah 2 4-5 Nov
Psikologi Umum 2 6-7
Psikologi Perkembangan 2 9-10
Studi mandiri & Paper & Ujian 11-12
Skil Konseling 1 2 13-15
Jumlah 10
10 – 23 Mei 2010 (Semester II)
Sem II SKS waktu
Filsafat Pelayanan 2 10-11 Mei 2010
Teologi Pastoral 2 12-13Mei
Psikologi Pastoral 2 14-15
Konseling Keluarga 2 17-18
Studi mandiri & Paper & Ujian 19-20
Skil Konseling 2 2 21-23
Jumlah 10
11 – 24 Oktober 2010 (Semester III)
Sem III ( Ags-Des 09) SKS waktu
Spiritual Formation 2 11-12 Okt 2010
Penulisan Karya Ilmiah 2 13-14 Okt
Etika Konseling 2 15-16
Konseling Remaja/pemuda 2 18-19
Studi mandiri & Paper & Ujian 20-21
Konseling kelompok 2 22-24
Jumlah 10
11- 24 April 2011 ( Semester IV)
Sem IV SKS waktu
Psikologi Abnormal 2 11-12 April
Konseling Anak 2 13-14 Apr
Psikologi Kepribadian 2 15-16
Studi mandiri, Paper & Ujian 18-19
Integrasi Teologi dan Psikologi 2 20-21
Praktek Konseling 4 *) 22-24
Jumlah 12
Semua : 42 SKS + 4 SKS Tugas akhir
*) sebagian praktek dilakukan di lapangan
Kewajiban lain:
1. Wajib konseling minimal 3 Kali ( oleh dosen atau pendeta senior)
2. wajib Praktek minimal 50 Jam
3. wajib mengambil minimal 3 mata kuliah pilihan/ seminar konseling (direkomendasikan direktur Pelaksana S2 Konseling)
4. Wajib ambil E-Learning kerjasama mitra Jaffray
5. Wajib Menonton DVD kuliah, Membaca buku wajib sebelum masuk kuliah
6. Menulis minimal 3 verbatim (dari hasil praktek ) dan 1 paper ilmiah ( minimal 30 halaman)
Biaya Kelas Khusus MAKASSAR
1. Biaya kuliah : Rp. 2.950.000/ semester
2. Perpustakaan dan konseling Rp. 200.000/ semester
3. Biaya ikut E-learning dan CD E-books jarak jauh Rp. 350.000/ semester dan komunikasi rutin lewat email/ milis dan website belajarkonseling.com
4. Materi DVD Kuliah ( tergantung pemesanan - sekitar Rp. 275. 000/ semester ) – hub. pedulikonseling@yahoo.com atau SMS ke 0818937380
5. Uang matakuliah pilihan Rp. 150.000/ subjek/ semester
6. Uang ujian tugas akhir Rp. 1.000.000 (semester akhir)
7. Uang wisuda : disesuaikan
8. Biaya konsumsi dan akomodasi ditanggung oleh mahasiswa masing-masing
Seleksi Masuk khusus di Makassar (ada program kelas khusus untuk Pengerja Gereja/ Lulusan S1 Teologi mulai November 2009). Untuk mengetahui sistem kuliah khusus di Makassar bisa menghubungi Beatrix 08154338940 / 081242880822). Alamat : jalan Merapi 106 Makassar. Website : www.pedulikonseling.or.id
Email: pascasarjana.sttj@ymail.com atau pedulikonseling@yahoo.com
Pimpinan STT Jaffray dan IFTK Jaffray
Pdt. Dr. jerry Rumahlatu, Pdt. Dr. Jakob Tomatala, Pdt. Dr. Daniel Ronda
Direktur Pelaksana : Julianto Simanjuntak
Friday, August 28, 2009
KISAH AKHIR HIDUP DR. R.A. JAFFRAY
(Banyak orang ingin tahu bagaimana sebenarnya akhir hidup seorang tokoh besar dalam bidang misi seperti Dr. R.A. Jaffray. Kita tahu dia mati di tawanan Jepang, namun kita belum tahu akhir yang tragis itu. Randall Whetsel, teman sepenjaranya, mengisahkan kisah akhir Jaffray. Tulisan ini merupakan kiriman dari Rev. Dr. William Conley yang adalah mantan dosen STT Jaffray, dan beliau mengizinkan saya untuk menerjemahkannya. Terjemahan Daniel Ronda).
Jaffray Ditangkap
Ketika tentara Jepang mulai menyerang Asia Tenggara, R.A. Jaffray, istrinya, Minnie, dan anaknya, Margaret, sedang di Baguio, Filipina, beristirahat beberapa hari sebelum berangkat ke Kanada. Keluarga Jaffray diperhadapkan kepada pilihan yang harus diputuskan: kembali ke Timur memakai kapal laut untuk kembali ke Kanada tempat tinggalnya atau ke Selatan yaitu ke Indonesia (saat itu masih dijajah Belanda). Tanpa ragu, mereka kembali ke Makassar, Indonesia. Saya bertanya kepada Jaffray mengapa tidak ke Kanada saja sesuai rencana, apalagi misi C&MA (The Christian and Missionary Alliance) sudah menetapkan Pdt. Russell Deibler, pemimpin yang luar biasa, sebagai pemimpin. Dia menjawab, “Tempatku adalah dengan saudara-saudaraku di Indonesia.” Jaffray berpikir, sebagaimana saya juga, berharap bahwa dengan kepulangannya tentara pendudukan Jepang akan mengizinkan pekerjaan misi dilanjutkan. Justru dia kembali untuk ditangkap.
Jepang telah menyiapkan kamp tawanan untuk pria di Pare-Pare, sekitar 200 km sebelah utara Makassar. Kamp tawanan untuk perempuan dan tawanan di Kampili, dekat Makassar. Pada awalnya, orang laki-laki yang sudah tua ditempatkan di kamp perempuan, tetapi pada Juni 1943, semua orang tua, yang ditemani sekelompok anak-anak berusia 14 tahun ke atas, direlokasi ke kamp Pare-Pare. Ketika Jaffray mengucapkan selamat berpisah kepada Nyonya Jaffray dan Margaret, mereka pun tidak tahu apakah mereka akan bertemu kembali dalam keadaan hidup.
Tetap Sibuk
Di kamp tawanan, Jaffray bertemu Deibler dan Ernie Presswood, yang juga misi C&MA. Saya juga bertemu Jaffray untuk pertama kalinya pada sorenya. Dia dan 23 laki-laki yang sudah tua diizinkan tidak bekerja dan ditempatkan terpisah dan sedikit baik keadaannya. Jaffray tetap sibuk menerjemahkan ke bahasa Inggris buku-buku dan tafsiran-tafsiran yang dia telah tulis dalam bahasa China dengan suatu harapan bahwa setelah perang berakhir, mereka akan menerjemahkannya ke bahasa Indonesia. Di sana ada tiga orang China di kamp tawanan: Konsul China, Bapak Wang; wakil-konsul, Lee Tsu Hwai dan anak laki-laki dari Bapak Wang, Mi Fu. Karena Konsul Wang adalah seorang diplomat, maka dia tidak perlu bekerja, Jaffray sering bercakap-cakap dengannya dalam bahasa China.
Dia setiap sore mengusahakan berjalan mengelilingi kamp dengan Deibler dan Presswood. Saya juga berupaya sesering mungkin bersama dia pada waktu malam sampai larut. Pelayanannya yang telah dilakukan di China, Vietnam (dulu Indo-China jajahan Perancis) dan Indonesia adalah suatu hal yang baru saya tahu. Dia tidak pernah lelah menjawab pertanyaan-pertanyaan saya yang tak terhitung banyaknya. Setelah Russell Deibler meninggal karena diare tanggal 29 Agustus, hanya Presswood menjadi teman sandaran Jaffray. Ketika itu saya pergi selama enam hari dengan sekelompok grup kayu untuk menebang pohon dan memotongnya sebagai kayu bakar untuk dapur Jepang dan juga dapur kami. Waktu itu kami berhasil menyelundupkan berbagai jenis makanan ke kamp, ditaruh secara sembunyi di bawah tumpukan kayu bakar. Barang yang paling populer yang diselundupkan adalah telur bebek, di mana ini menjadi suplemen bagi makanan untuk kesehatan Jaffray.
Hari Minggu kami lebih memiliki waktu bersama. Presswood, Jaffray dan saya berbicara sambil minum teh dan kopi, dan Jaffray sering memberikan teka-teki tentang apa yang saya lihat selama 10 km jalan kami setiap hari untuk mencari kayu bakar. Dia adalah orang yang penuh humor, dan satu komentar dari penjaga Jepang sungguh membuat dia tertawa riang. Kebanyakan pada hari Minggu kami diizinkan beribadah, tetapi suatu minggu kami tidak diizinkan beribadah. Salah seorang penjaga menjelaskan dalam bahasa Indonesia, “Tidak boleh meong-meong!” (Maksudnya tidak boleh menyanyi seperti kucing).
Sasaran Lanjutan
Sebelum Perang Dunia Kedua, gereja Katolik dan Protestan Balanda di Indonesia terlibat dalam perang kata-kata. Saat di kamp, ternyata ada 40 imam Katolik, 80 awam Katolik dan 40 misionari Protestan yang ditawan bersama, dan perselisihan terus berlanjut selama beberapa minggu di dalam tawanan. Dan ketika pertemuan diadakan, salah seorang bertanya “Di fihak mana kita sebenarnya?” “Kita mempunyai musuh bersama, Jepang yang memenjarakan kita.” Sejak saat itu perdamaian terjadi. Saat itu Jaffray berkata bahwa dia berharap bahwa sebenarnya semua masalah dalam kehidupan teratasi sehingga sungguh heran mengapa orang percaya dari semua gereja tidak bersatu melawan musuh bersama yang terbesar yaitu Iblis.
Jaffray seringkali berbicara sasaran berikutnya: membuka daerah Burma (Myanmar) untuk Injil. Dia merasa bahwa pelayanan misi C&MA di Indonesia sudah berjalan dengan sehat, sehingga dia merasa bebas untuk melanjutkan visinya. Saya yakin sepenuhnya, bila dia mampu bertahan hidup dalam perang, dia pasti akan pergi ke Myanmar setelah keadaan lebih baik.
Di dalam kamp tawanan sipil seperti kami, ada beberapa profesor, guru dan dari berbagai profesi. Para tentara penjaga mengizinkan adanya kelas-kelas pendidikan yang diajar setelah makan malam. Beberapa dari guru memiliki buku teks, dan beberapa orang mengajar dari ingatannya. Banyak mata pelajaran yang diberikan, sehingga pilihan menjadi tidak terbatas. Saya mengambil kelas filsafat, atau ilmu burung (ornithology) dan sastra. Jaffray mengikuti kelas etnologi. Saya yakin bahwa ketertarikannya terkait dengan visinya ke Burma.
Pulang Ke Rumah Bapa
Tanggal 19 Oktober 1944, pasukan Sekutu mengebom kamp kami di Pare-Pare. Tentara penjaga memindahkan kami dengan berjalan kaki sepanjang delapan kilometer ke selatan ke beberapa gudang kosong, namun orang yang sudah tua diizinkan naik menggunakan kendaraan trailer besar yang biasa dipakai mengangkut kayu bakar. Kondisi kebersihan di kamp yang baru ini sangat mengerikan. Dalam waktu tidak lama terjadi wabah disentri. Bahkan ketika puncak wabah, ada sampai 400 dari 600 tawanan yang terkena wabah. Presswood dan saya kena penyakit ini, tetapi Jaffray tidak.
Pada Juni 1945, Pasukan Sekutu sudah mendekati pulau-pulau di utara Indonesia, dan tentara Jepang memutuskan untuk memindahkan kami lebih ke dalam lagi. Kami ada 30 dinaikkan ke sebuah truk dari kamp kami di pantai ke pegunungan di Toraja di mana waktu tempuh perjalanan selama 16 jam. Orang-orang yang lebih tua dipindahkan beberapa hari kemudian.
Kamp tawanan baru kami terletak di suatu lembah sekitar hampir dua kilometer dari ujung jalan. Waktu itu hujan terus menerus, sehingga jalanan berlumpur, licin, berlubang dan dipenuhi dengan batu-batu. Orang yang sudah tua tidak dapat berjalan masuk, sehingga kami membuat jalinan bambu dan membuatnya sepanjang malam sehingga jalanan bisa dilewati. Karena bahayanya, maka kami mengikat orang tua sehingga bisa lewat. Jaffray dan beberapa orang lainnya dibawa dengan terburu-buru ke tempat orang sakit, yang berdinding bambu sederhana dan atap jerami dengan lantai tanah. Selimut sama sekali tidak ada. Beruntung, Kolonel Woodward dari Bala Keselamatan (Salvation Army) memiliki jaket tebal sehingga dia menjualnya ke Jaffray US$20, di mana pembayaran akan diberikan setelah perang.
Kecuali yang sudah lanjut, seluruh tawanan dalam keadaan kelaparan. Seringkali tidak ada makanan sama sekali selama 24 jam, bahkan kadangkala 36 jam. Makanan harian adalah setengah gelas nasi, tidak ada garam dan gula, sayuran tidak teratur dan hampir tidak ada daging sama sekali. Jaffay sangat memerlukan garam dan gula, tetapi tidak ada seorang pun yang punya. Beberapa anak muda mencoba menyelinap keluar kamp pada waktu malam untuk mendapatkan benda-benda itu di desa terdekat. Mereka kembali dengan tangan hampa, dan tentara penjaga, yang mengabsen tawanan, memukuli mereka.
Berat badan saya turun menjadi 49 kg dari sebelumnya 75 kg namun saya tetap harus bekerja dengan rekan penebang kayu. Saya kena disentri lagi dan ditaruh di tempat orang sakit sekitar empat tempat tidur dari Jaffray. Hari lepas hari Jaffray semakin lemah. Perawat laki-laki memerintahkan Presswood dan saya untuk memeriksa apakah Jaffray sudah meninggal. Jaffray kemudian pergi ke rumah Tuhan di tengah malam tanggal 29 Juli 1945, beberapa minggu sebelum perang berakhir. Perawat tidak memanggil saya sampai pagi harinya. Presswood kemudian datang, dan kami berdua menangis di samping tempat tidur hamba Tuhan yang terpilih ini.
Presswood memimpin upacara pemakaman pada pukul 16.00 sore dalam suasana hari yang dingin dan berangin. Sekelompok paduan suara gabungan Katolik dan Protestan menyanyikan lagu “Makin Dekat KepadaMu, Tuhan “ (“Nearer My God to Thee”) dalam harmoni tiga bagian yang diaransir oleh sorang imam, Pastor Does. Nyonya Jaffray dan Margaret tidak tahu kematian orang yang dikasihinya sampai kami semua dibebaskan. Setelah perang berakhir, mayat Jaffray dipindahkan ke tempat yang layak di Makassar, di mana kuburannya masih ada sampai saat ini (catatan penerjemah: di kuburan Kristen Panaikang).
Kebenaran Yesus yang ada dalam Lukas 9:57-62 sangat tepat teraplikasi dalam kehidupan Jaffray. Ketika dia sudah melangkah untuk melayani tidak ada lagi titik balik, baik itu karena masalah rohani maupun fisik. Dia tidak mempunyai tempat untuk membaringkan kepalanya yang menjadi miliknya. Lewat pemeliharaan Tuhan, hanya saya dari empat orang yaitu Jaffray, Deibler, Presswood dan saya yang masih hidup. Lewat pengaruh dari ketiga hamba Tuhan ini, saya kembali ke Indonesia pada bulan Januari 1948 dengan istri dan keluarga sebagai utusan misi C&MA. Seseorang yang mengikuti Tuhan dengan begitu dekat dan penuh dedikasi, sebagaimana yang Jaffray lakukan, adalah seorang yang layak diikuti (1 Kor 11:1).
Mengenal Penulis:
Tahun 1947, F. Randall Whetzel ditugaskan oleh misi C&MA ke Indonesia, di mana dia menjadi Direktur Misi Indonesia dari tahun 1957–1963. Setelah memegang beberapa jabatan dalam bidang bisnis, dia menjadi pengarah aktivitas World Relief di Asia dari tahun 1985–1991 dan kemudian menjadi konsultan dari tahun 1991 sampai pensiun tahun lalu (2008). Dia tinggal di Vancouver, Wash.Kanada
Wednesday, August 5, 2009
Buku Biografi Jaffray DIterjemahkan
Friday, June 26, 2009
Berita Dukacita
Tuesday, June 16, 2009
HOTSPOT WIFI DI STT JAFFRAY
PERUBAHAN ALAMAT EMAIL
Friday, May 29, 2009
Informasi Pendaftaran Baru
VISI DAN MISI
VISI
Sekolah Tinggi Theologia Jaffray menjadi sekolah teologi unggulan dan terkemuka yang berorientasi kepada penggenapan Amanat Agung Tuhan Yesus.
MISI
Mewujudkan pendidikan teologi biblika dan kontekstual yang mampu membangun pemimpin pelayan Tuhan yang cerdas, rohani dan profesional dengan menyelenggarakan Tridarma Perguruan Tinggi yang bermutu dari pengajaran alkitabiah yang relevan bagi keperluan pelayanan dan masyarakat.
PROGRAM
S1 TEOLOGI (S.Th)
Program S1 Teologi terdiri atas empat Konsentrasi
1. Konsentrasi Ilmu Teologi
Penekanan pada kompetensi bidang teologi biblika, pastoral, misi dan kepemimpinan gereja.
2. Konsentrasi Pendidikan Agama Kristen
Penekanan pada kompetensi bidang pendidikan agama Kristen untuk sekolah-sekolah umum dan bidang-bidang pembinaan warga jemaat.
3. Konsentrasi Musik Gerejawi
Penekanan pada kompetensi bidang musik gereja, penata liturgi, pemimpin ibadah Kristiani dan pemimpin paduan suara.
4. Konsentrasi Pelayanan Anak dan Remaja
Penekanan pada kompetensi bidang pelayanan anak dan remaja.
5. Kelas malam (S1 Teologi, PAK)
Info Khusus:
S.1 Teologi Konsentrasi Ilmu Teologi dan Konsentrasi Pendidikan Agama Kristen telah dibuka kelas/kuliah malam
- Waktu Kuliah Hari Senin-Rabu
- Pukul 17.00-18.30 untuk Kelas dan Mata Kuliah pertama
- Pukul 19.00-20.30 untuk Kelas dan Mata Kuliah kedua
PROGRAM PASCASARJANA (S2)
Program Pascasarjana memiliki 3 program studi, yaitu:
1. Program Studi Magister Teologi, terdiri atas 2 konsentrasi yaitu konsentrasi Studi Pastoral dan Studi Misiologi
2. Program Studi Magister PAK, program studi ini memberi kesempatan kepada guru-guru menjadi ahli dalam bidang tersebut melalui peningkatan pengetahuan dan ketrampilan mendidik dan mengajar. (M. Th. PAK)
3. Program Magister Konseling, program studi ini untuk melengkapi para pemimpin gereja, guru, orang tua dan profesional lainnya yang rindu menjawab masalah-masalah dalam keluarga, gereja dan masyarakat (M. K)
PROGRAM DOKTOR MINISTRY (S3)
Tahun 2009 dibuka program S3 (Doktor Ministri) dengan konsentrasi Kepemimpinan Kristen. (D. Min)
AKREDITASI
Program S1 telah terakreditasi pada badan Akreditasi Nasional (BAN) PT No.032 / BAN-PT / Ak-XI / S1 / XII / 2008, dengan izin penyelenggaraan dari direktur jendral pendidikan Tinggi (Dirjen Dikti) Depdiknas RI No.2607/DT/2008.
Untuk Program S2, terakreditasi pada departemen Agama RI. No. DJ. III/Kep / HK.00.5 /251 /2582 / 2005 dengan izin penyelenggaraan: Dirjen Bimas Kristen Depag RI No.DJ.III / Kep / HK.00.5 /232 / 2562 / 2005.
PIMPINAN DAN DOSEN:
Ketua :Pdt.Dr. Daniel Ronda, Th.M.
Puket I :Pdt. Dr (Cand)Jeremia Djadi, M.Th
Puket II :Pdt. Ivan Th. J. Weismann, S. Th., M. Hum. (PjS)
Puket III : Pdt. Peniel Maiaweng, M.Th.
Dosen Full Time:
Pdt. Dr. Peter Anggu (Emeritus), Pdt. Dr. Daniel Ronda, Th. M., Pdt. Dr. (Cand) Jermia Djadi, M. Th. (emeritus)., Pdt. I Ketut Enoh, M.Th., Pdt. Dr. (Cand) Made Astika, Ph, M., Pdt. Dr. (Cand) Ivan Weismann, S. Th, M.Hum., Pdt. Dra. Nelly Tuhumury, M. Div (emeritus)., Pdt. Pniel Maiaweng, M.Th., Rohani Siahaan, M.Div., Ev. Elisabeth Selfina Ronda, S. PAK., Ny. Heidi Tupen.
Dosen Part Time:
dr. Simon Tarigan, S.Th.,; Drs.A. J. Patendean, M.S; Drs. H.M. Waljono, MA, Drs. Indarto; Tony Mulumbot, S. Mus, M.Hum; Mercy Adipati, SMG; Ivonne Petti Palar,MA; Judy Gaskin, MA; Ev. Michael, M.Div; Pdt. Armin Sukri, M.Th; Ev. Robi Panggarra, S.Th; Yohan Tinungki, S.Sn; Ev. Christina Maiaweng, MA; Ev. Sarce Sibarani, M. Th.; Ann Grinnell, MA.
Dosen Tamu :
Dr.Y. Tomatala; Prof. Dr. W.I.M. Poli; Dr. Yones Akal; Dr. Ruth F. Selan; Dr. J. Mojau; Dr. Zakaria Ngelow; Dr John Ellenberger; Pdt. Julianto Simanjuntak, M.Div; Pdt. Dr. Jerry Rumahlatu
PASILITAS PENDIDIKAN
GEDUNG KELAS 4 LANTAI. E Sejak tahun 2001, STT Jaffray telah memiliki gedung baru yang sangat memadai untuk aktivitas perkuliahan.
KAPEL. E Ruang Ibadah dan untuk kegiatan mahasiswa, ada juga ruang doa khusus bagi civitas akademika.
PERPUSTAKAAN. E Koleksi Buku STT Jaffray sebanyak 14.998 judul buku dengan 21.097 eks. (per Maret 2009). Ada juga koleksi CD ROM yang bisa dipelajari lewat computer yang telah disediakan. Perpustakaan STT Jaffray juga anggota InCu VL (Indonesia Christian University Virtual Library) yang berafiliasi ke Universitas Kristen Petra, Surabaya.
ASRAMA PUTRA/PUTRI. E STT Jaffray menyediakan asrama bagi mahasiswa/i yang belum berkeluarga.
FASILITAS OLAHRAGA.E STT Jaffray memiliki fasilitas olahraga; Lapangan Badminton, Basket, Takraw, Tenis Meja, dan Bola Volly.
BEASISWA :
STT Jaffray menyediakan beasiswa belajar bagi mahasiswa yang telah memenuhi persyaratan.
SYRAT PENERIMAAN
Syarat umum yang harus dipenuhi:
1. Terpanggil melayani Tuhan dengan menuliskan pengalaman rohani bertemu dengan Tuhan dan panggilan melayani.
2. Mengisi Formulir yang disediakan .
3. Surat keterangan dokter.
4. Surat pernyataan dari sponsor.
5. Surat kelakuan baik dari sekolah/kepolisian.
6. Surat keterangan dari Gereja/Klasis/Sinode.
7. Lulus tes pengetahuan Alkitab dan bahasa Inggris.
8. Mahasiswa Pindahan, harus mendapat rekomendasi dari sekolah sebelumnya.
Pendaftaran dan Penerimaan Mahasiswa Baru:
I. Semester Ganjil:
Penerimaan bulan Mei s/d Juli 2009
Tes masuk Juli 2009
Registrasi umum pada bulan Agustus 2009
II. Semester Genap:
Penerimaan pada bulan Desember s/d Januari 2010
Tes masuk dan Registrasi Januari 2010
Kelengkapan Lamaran:
1. Foto copy Ijazah dan NEM yang telah dilegalisir, masing-masing 6 lembar
2. Foto copy Akta Kelahiran atau Kenal diri
3. Foto copy Surat Baptisan atau Sidi
4. Surat Rekomendasi dari Gereja/ Klasis / Sinode
5. Surat kelakuan baik dari kepolisia
6. Surat Keterangan bebadan Sehat
7. Surat pernyataan Sponsor perihal dukungannya.
8. Pas Foto terbaru (3x4 sebanyak 8 lembar, 2x3 sebanyak 5 lembar)
Pengambilan Formulir dan Pendaftaran hubungi: Kantor STT Jaffray, Jl. Gunung Merapi 103 pada setiap jam kerja: 08.30-16.00, Senin-Jumat. Telepon: (0411) 325961-324129; Fax: (0411) 311766 E-Mail: sttjmks@indosat.net.id
Profil PAR (Pelayanan Anak dan Remaja)
Tujuan Program Anak-Remaja:
Dengan menyadari betapa pentingnya pelayanan anak dan betapa kurangnya ahli di bidang anak, maka sejak tahun 2007 STT Jaffray bekerjasama dengan CMA dan GKII mengadakan suatu program baru yaitu S1 Program Anak dan Remaja. Syukur puji Tuhan bahwa program ini terus bertumbuh dan mendapat banyak peminat.
Program Sarjana (S1) Program Anak dan Remaja diperuntukkan bagi mereka yang akan melayani pada bidang khusus anak dan remaja. Program ini didesain bagi mereka yang akan melayani anak di gereja, organisasi pelayanan anak, sekolah Kristen, organisasi profesional dan lembaga misi yang memfokuskan kepada pelayanan anak dan remaja.
Program ini didesain maksimal 5 tahun dengan praktek lapangan yang ditangani oleh pengajar yang ahli dalam bidangnya. Program ini meghubungkan pelajaran di kelas, interaksi dengan pengajar dan ahli di bidang anak dan aplikasi berupa praktek di lapangan menghadapi anak dan remaja.
Dosen Pengajar Khusus Program PAR:
Elisabeth Selfina Ronda (Koordinator Program)
Pendidikan: S1 PAK di STT Jaffray, Program Sertifikat di International School of Theology Manila, sedang studi S2 Bidang Anak di Malaysia Baptist Theological Seminary; Pengalaman: 9 tahun menjadi penginjil anak di Sekolah Kristen, Pembina Sekolah Minggu GKKA selama 6 tahun, dan pelayanan anak lainnya.
Judy Ann Gaskin
Pendidikan: MA in Holistic Child Development; Pengalaman: sejak tahun 1972 terlibat dalam: church planting, building a campgrounds/retreat center, KID’S EE, Sunday School Leadership Training, the AWANA Coordinator for Indonesia; serta menjadi penggagas dan mengembangkan program S1 Anak dan Remaja di STT Jaffray dan AWANA.
Ivone Petti Palar
Pendidikan: Master of Art (MA) Holistic Child Development di Malaysia Baptist Theological Seminary, Penang – Malaysia; Pengalaman: Ketua Departemen Pelayanan Anak dan Remaja Gereja Kemah Injil Indonesia, Direktur Wisma Pangestu; Ketua Divisi Evangelism Explosion (EE), dengan spesifikasi: Pelayanan Pelatihan Guru-Guru Sekolah Minggu, KKR Anak, Camping Kristen Anak dan Remaja, Pelatihan EE Anak
Meily Lunanta
Pendidikan: S1PAK di STT Jaffray yang memiliki keahlian di bidang Alat Peraga; Pelayanan: Guru Sekolah Minggu sejak tahun 1980, Aktif dalam bidang Leadership di Haggai Institute dan pelayanan lainnya.
Sarce R. Sibarani
Pendidikan: M.Th. di STT Jaffray yang memiliki keahlian di bidang kurikulum sekolah untuk SD-SMA. Pelayanan: sangat aktif dalam pelayanan gereja dan sekaligus pelayanan anak dan remaja di sekolah baik sebagai konselor, penginjil, serta kepala sekolah.
Ann Grinnell
Pendidikan: MA di bidang Kepemudaan dari Alliance Biblical Seminary, Manila. Pelayanan: sangat aktif dalam bidang pelayanan remaja dan pemuda baik di Papua dan Kaltim, menulis kurikulum remaja dan pemuda yang dipakai dalam gereja-gereja dan saat ini sedang menyusun suatu buku tentang kepemudaan.
Ditambah dengan Dosen-Dosen Tamu, baik dari Makassar maupun luar Makassar
Kontak Program:
Tes penerimaan dilakukan pada bulan Juli setiap tahunnya. Bila Anda tertarik masuk dalam bidang pelayanan anak dan remaja ini, maka silakan menghubungi kami untuk mendapatkan formulir kepada STT Jaffray Jl. G. Merapi No. 103 Makassar, 90010 Telp. 0411-324129; Fax. 0411-311766, Email: sttjmks@indosat.net.id; Contact Person: Elisabeth Ronda (08124243095), Email:elisabetronda@yahoo.co.id