Wednesday, September 23, 2009

Kesan-Kesan Wisudawan tahun 2009 tentang STT Jaffray

Kesan-Kesan Wisudawan tahun 2009

Zet Tabuni (Wamena Papua):

Pertama-tama saya merasakan kesan yang tak terlupakan, yaitu terhadap semua dosen dan karyawan bahwa pelayanan mereka tidak sebanding dengan apa yang diperoleh/upah, namun rela dan penuh dengan rasa tanggungjawab membimbing dan menuntun saya dan teman-teman. Kami tidak dapat berbuat banyak tetapi kami tetap mendukung dalam doa.

Erna Kena (Toraja):

Setiap dosen memiliki kharisma tersendiri yang menjadi suatu kelebihan. Bagi saya kelebihan dan kharisma tersebut saling melengkapi dalam mengisi bakul-bakul pengetahuan saya, yang pada akhirnya membuat saya menjadi kaya akan semua pengetahuan yang sudah diberikan kepada saya dari kelebihan tersebut. Terimakasih atas pelayanan dan dedikasinya selama ini, Tuhan Yesus memberkati.

Nofi Yanti (Toraja):

Merasa bangga menjadi mahasiwi STT Jafffray, karena pengajarannya dan para pengajarnya yang luar biasa membuat saya semakin diperlengkapi dan bertumbuh dalam iman kepada Yesus Kristus walaupun banyak pergumulan. Karena menjadi mahasiswi STT Jaffray, saya bisa dihargai dan disegani oleh orang lain.

Deys Meithalia (Samarinda, Kaltim):

STT Jaffray bukanlah tempat yang hanya mencetak orang-orang yang mempunyai pengetahuan teologi saja, tetapi juga membentuk karakter. Saya bersyukur karena banyak hal yang saya terima, baik dari dosen, teman-teman kuliah, maupun pergumulan selama di STT Jaffray, yang mengubahkan karakter saya. Terimakasih buat dosen yang telah mendidik, membimbing, mengarahkan bahkan melindungi saya selama berada di STT Jaffray. Jasa-jasamu, tak akan terlupakan.

Ir. Jacqueline Adipati (Makassar):

Selama kuliah di STTJ bukan saja menimba/menerima ilmu yang akan membekali dalam pelayanan tetapi karakter saya dibentuk dan terlebih lagi pengenalan akan Kebenaran Firman Tuhan lebih mendalam lagi. Saya mencintai STTJ.

Jaffray Billy Oubain (Alor, NTT):

Selama saya kuliah di STTJ Makassar, saya merasa diberkati, terutama saya semakin menyadari tentang kasih karunia Tuhan, baik secara langsung dan tidak langsung. Ada perubahan dalam hidup saya secara tidak langsung melalui kebijakan-kebijakan yang dikeluarkan oleh kampus. STTJ IS THE BEST.

Eva Bura (Balikpapan) :

“Kuliah di STTJ adalah pengalaman terbaik yang pernah saya miliki.”

Atik Wahyu Wijayanti (Makassar):

Bersama di bentuk di dalam angkatan ’04 merupakan hal yang sangat indah dan tidak akan pernah dapat di lupakan. Semua dosen adalah alat yang luar biasa yang di pakai Tuhan untuk memperlengkapi generasiNya. Jaffray adalah suatu wadah yang luar biasa.

Metta Margono (Makassar):

Lima tahun kuliah di STT Jaffray merupakan saat-saat terbaik dalam hidup untuk mendalami panggilan saya. Belajar teologi dan doktrin yang kuat serta membentuk karakter. Dalam hal sosial, saya belajar mengenai arti persahabatan serta persaudaraaan, komitmen untuk saling mengasihi serta kesatuan hati yang utuh.

Amelia (Jakarta):

Selama berkuliah di STT Jaffray Makassar, kesan yang saya dapatkan adalah bahwa ada begitu banyak hal yang dapat saya pelajari sebagai calon hamba Tuhan yang sedang dibina dan diperlengkapi untuk melayani Tuhan di ladangNya. Salah satunya bahwa iman kita harus juga diimbangi dengan rasio kita, agar dapat lebih efektif dalam melayani Tuhan.

Anty Ria (Makassar):

Dari lembaga ini, Tuhan banyak mengajar saya tentang banyak hal secara pribadi baik dalam hal spiritual. Lembaga ini banyak membantu saya dalam pengenalan saya akan Tuhan. Kepada dosen-dosen, secara pribadi saya sangat berterimakasih atas kesabaran dan kasih kalian buat kami mahasiswa/mahasiswi. Kami percaya bahwa dibalik semua yang telah dilewati, kalian telah berusaha dan selalu berupaya memberikan yang terbaik. Secara pribadi kenangan selama beberapa tahun tidak akan terlupakan, suasana kebersamaan dan kekeluargaan selalu menjadi hal yang saya rindukan.

Bawan (Kaltim):

Dari sekian banyak dosen yang beranekaragam itu sudah banyak memberikan ilmu dan membentuk saya selama dalam proses pendidikan di STTJ, baik intelek maupun karakter. Yang walalupun berliku-liku, tapi oleh kemurahan hati Tuhan, saya dapat melewatinya dengan baik.

Mesakh Jasmin (Kaltim):

Saya bangga menjadi bagian dari STT Jaffray. Sebuah kehormatan besar yang diberikan oleh Allah selama saya merantau di bumi.

Victor N. Boseke (Toraja):

Suatu kebanggan dan ucapan syukur yang tak ternilai harganya dan oleh anugrah Allah yang ajaib, saya bersyukur menjadi bagian keluarga besar di STTJ.

Chandra Dewanto (Poso):

Sekolah ini adalah alat di tangan Tuhan untuk melatih setiap pribadi sehingga menjadi hamba Tuhan yang berkualitas. Saya sangat bangga menjadi bagian dari keluarga besar STT Jaffray Makassar.

Silvia Sarce (Pamona, Poso):

STTJ adalah kampus yang telah membentuk saya secara pribadi dapat bertumbuh di dalam hubungan intim dengan Tuhan. Setiap dosen yang telah mengajar, membimbing dan menasehati selama menempuh pendidikan di STTJ adalah hal yang luar biasa dan sangat berarti dalam hidup saya.

Sakvel Bawan (Jayapura):

Kesan yang saya dapatkan selama menempuh pendidikann 6 tahun, sekolah ini memiliki dosen-dosen yang memiliki integritas sebagai seorang hamba Tuhan dan kepribadian yang patut dicontoh.

Hermin Mallo (Pinrang):

“Saya merasa sangat diberkati selama kuliah di STT Jaffray. Pengalaman berbagi bersama teman-teman angkatan 2004 dan bimbingan dari dosen menambah banyak ilmu buat saya. Pembentukan yang luar biasa Tuhan izinkan selama saya kuliah di Jaffray.”

Yosminarti Purnama (Toraja):

Saya bangga punya angkatan karena diangkatan tersebut kita saling menopang, mendukung satu sama lain khususnya pada saat dalam penyusunan skripsi yang menegangkan.

Silva (Toraja):

Selama saya tinggal di asrama kurang lebih 2 tahun, ada banyak hal yang saya terima dan pelajari. Baik itu hidup dalam kebersamaan yang berbeda suku, karakter. Di asrama saya belajar untuk memahami orang lain dan peduli kepada mereka. Di asrama saya belajar ‘bersabar’, di asrama saya belajar untuk hidup LEBIH BERDISIPLIN lagi. Bersama dengan angkatan 2004 yang penuh dengan keunikan. Apalagi saat menyusun skripsi, teman-teman angkatan 2004 sangat banyak membantu. Saat susah, pusing dan mulai down. Terima kasih ya teman-teman.

Fandy Tulenan (Manado) :

Iman, kasih, integritas dan kepribadian sungguh aku dapat pengajarannya di STTJ. Thank to God yang telah menempatkan aku selama lima tahun di STTJ. “STTJ satu untuk semua.”

Vita (Makassar):

Selama di STTJ yang paling berkesan bagi saya adalah selama menulis skripsi, terutama dalam bimbingan banyak masukan yang diberikan, dan baru kali pertama saya langsung berbicara kepada dosen selama dibimbing. Setiap hari selama masa bimbingan, dosen selalu menyediakan waktu dan itu sangat penting bagi saya, karena dosen adalah pemimpin. Saya juga belajar dari dosen pembimbing, bagaimana menjadi seorang pengajar, selaian kristis tetapi bisa mengarahkan.

Marni Tangke (Toraja):

Selama saya berada di STT Jaffray, saya merasakan dibidang spiritual saya dibentuk dan bertumbuh bahkan pengetahuan Alkitab yang dulu masih miring-miring, setelah masuk di STT Jaffray berubah.

Ester Soke (Toraja):

Saya pernah disuruh oleh seorang dosen duduk di depan selama satu semester. Dan saya merasa dipermalukan terus. Dalam hati, saya marah, jengkel dan dendam. Tetapi lama kelamaan saya merasakan bahwa itu semua mengajar saya untuk lebih mental menghadapai kritikan (tantangan) sebagai seorang pemimpin bagi orang-orang di sekitar. Bahwa sebagai seorang hamba Tuhan pastilah kita tidak terlepas dari kritikan.

Ismail Tago’a (Kaltim):

Perjuangan dan segala macam suka dan duka selama di STTJ membuat saya semakin yakin bahwa Tuhan bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia. Kebersamaan dengan teman-teman di kampus meyakinkan saya bahwa saya memiliki banyak keluarga di dalam Tuhan. Kekompakan angkatan kami membawa saya untuk merasakan kekeluargaan di antara kami.

Eni Suprihatin (Jawa Timur):

Semenjak saya masuk kuliah di STTJ, saya merasa ada perubahan dalam kebiasaan-kebiasaan yang positif yaitu disiplin waktu, memiliki semangat belajar, sabar dan memiliki kerendahan hati serta pendalaman Alkitab yang dulunya malas membaca da merenungkannya menjadi motto dalam hidup saya, tanpa belajar Alkitab dan merenungkannya serta melakukan Firman Tuhan hambarlah kehidupan saya.

J. Andesvison (Kaltim):

Semenjak masuk Sekolah Tinggi Teologi Jaffray awal semester hingga pada akhirnya masa pendidikan banyak hal yang menjadi kenangan bagi saya secara pribadi khususnya. Cuma ada satu hal yang saya banggakan di kampus STT Jaffray adalah “kekeluargaan dan kebersamaan sebagai suatu komunitas yang saling mengasihi antara mahasiswa dengan para dosen dan karyawan. Harapan saya bagi STT Jaffray adalah tetap junjung tali persaudaraan kita (Komunitas yang saling mengasihi).

Enggelina Oudil (Alor, NTT):

Saya bersyukur karena ketika awal kedatangan saya di STTJ, saya melihat dan merasakan kebersamaan dan kekeluargaan yang muncul dari dosen dan kakak-kakak tingkat. Yang berkesan bagi saya ketika saya mengambil mata kuliah Studi Kepribadian, yaitu bagaimana menerima diri seutuhnya sebagai ciptaan Tuhan. Saya adalah orang yang minder dan tidak suka dengan banyak orang. Tetapi ketika menerima mata kuliah ini yang diajarkan oleh seorang dosen, saya sungguh diubahkan oleh Tuhan. Saya sangat berkesan dengan hal ini! Saya bisa berteman dengan orang lain, bahkan saya punya sahabat-sahabat yang bisa diajak sharing dan berbagi.

Kristina Indra Sampe (Toraja):

Banyak hal yang berkesan selama kuliah di STTJ tetapi satu hal yang paling berkesan adalah saat pertama kali mengikuti perkuliahan dimana harus menyesuaikan diri dengan berbagai pergumulan yang berat dan juga ketika mau mengakhiri pendidikan saat menyelesaikan skripsi. Namun pada akhirnya karena dijalani dengan penuh kesabaran dan ketabahan membuahkan keberhasilan.

Yohendri (Mamuju):

Selama di STTJ, saya banyak belajar dari setiap dosen dan saya banyak diubah dan dibentuk selama di STTJ.

No comments:

Post a Comment