Tuesday, November 9, 2010

Program Strata 2 Holistic Child Development Program (HCD)

Ungkapan “small is beautiful” mewarnai kelas angkatan pertama untuk program Master of Arts Pengembangan Anak Holistik (PAH) atau MA Holistic Child Development (HCD) di STT Jaffray Makassar. Modul I dimulai pada tgl 27 September dan berakhir pada tgl 20 Oktober 2010. Suasana kelas sangat hidup karena masing-masing anggota kelasnya mendapat kesempatan untuk berinteraksi baik dengan dosen maupun sesama mahasiswa. Diskusi, tanya-jawab, presentasi pribadi maupun kelompok mewarnai suasana kelas tersebut. Bukan hanya pengetahuan yang dapat diserap atau dibagikan bahkan expresi perasaan pun dapat dituangkan dengan bebas namun terkendali.
Angkatan pertama Program MA HCD ini ada enam orang yang datang dari berbagai daerah dengan latar belakang yang berbeda. Berikut ini profile dari para Mahasiswa tersebut:
- Pdt. Robby Renno Litty, M.Th melayani sebagai Gembala Jemaat di Gereja Kemah Injil Indonesia Jemaat Sunter, Jakarta. Meskipun beliau sudah memiliki gelar S2 namun kerinduannya untuk terus diperlengkapi supaya memiliki pelayanan yang berwawasan kepedulian kepada kehidupan anak secara holistic tidak menyurutkan semangatnya untuk kembali belajar dalam program yang khusus ini. Pengalamannya sebagai Gembala Jemaat selama 16 tahun memberikan sumbangsih besar dalam diskusi-diskusi di kelas sehingga diskusi-diskusi tersebut menjadi hidup. Beliau sendiri mengakui bahwa kebanyakan para pemimpin gereja belum terlibat secara mendalam dalam melayani anak-anak bahkan pelayanan terhadap anak cenderung dinomorduakan. Kerinduannya adalah agar semua para pemimpin gereja memiliki persfektif “Hati Allah” terhadap pelayanan anak.
- Pdt. Martina, S.Th. melayani sebagai Assistant Gembala di Gereja Methodist Indonesia (GMI) Jemaat Kisaran, Sumatera Utara dan secara khusus melayani bidang Pelayanan Anak dan Perempuan. Cuti satu tahun yang diberikan Sinode GMI kepadanya tidak disia-siakan. Beliau menggunakannya untuk melengkapi diri lagi dengan mengikuti Program MA HCD di STT Jaffray, Makassar. Dengan sistim Modul yang ditawarkan untuk program tersebut lebih memudahkan baginya untuk mengatur antara keluarga, pelayanan dan kuliah. Walaupun beliau harus meninggalkan suami dan seorang anak perempuan berusia 4 tahun selama 1 bulan untuk mengikuti kuliah. Keinginan luhurnya adalah untuk lebih dilengkapi agar lebih baik lagi dalam melayani anak-anak sebagai asset gereja dan bangsa yang berharga. Saatnya gereja menanam investasi besar dalam diri anak secara utuh (holistic).
- Ev. Heni Susela, MA adalah pelayan Tuhan yang telah belasan tahun melayani anak-anak di Kalimantan Timur. 10 tahun pertama melayani dalam Komisi Anak dan Remaja GKII Daerah Mahakam Utara dan sekarang memasuki usia 5 tahun pelayanannya sebagai Ketua Biro Pelayanan Anak & Remaja GKII Wilayah Kalimantan Timur. Di samping itu pula penginjil single ini melayani di STT Tenggarong sebagai tenaga pengajar dan membantu bidang administrasi sekolah. “New Insight” yang didapat dalam kelas HCD ditambah dengan pengalaman pelayanan kepada anak-anak telah memperkaya dirinya untuk memiliki visi dan misi secara global terhadap pelayanan anak.
- Ev. Mince Awang, S.Th. melayani sebagai Assistant Gembala di salah satu gereja di daerah Apau Kayan, Kalimantan Timur. Kurangnya perhatian gereja terhadap pelayanan anak dan kecenderungan untuk mengabaikannya serta tidak adanya tenaga professional atau specialist di bidang pelayanan anak dalam daerahnya, telah mendorong gadis muda ini untuk meningkatkan dan mengembangkan pengetahuan, karakter dan keterampilan dirinya dalam program Holistic Child Development di STT Jaffray Makassar. Walaupun jarak tempuh yang cukup jauh dan menggunakan berbagai alat transportasi agar dapat sampai di Makassar tidak menyurutkan langkahnya untuk dilengkapi dalam program khusus tersebut. 3 jam perjalanan dari kampungnya menuju lapangan terbang mini di Apau Kayan harus dilaluinya dengan perahu. Pesawat terbang mini yang sering diplesetkan dengan sebutan “Sampai Mati Atau Cacat” ini harus ditumpanginya sampai di Samarinda. Perjalanan belum usai karena masih harus naik travel lagi selama 2-3 jam menuju bandara internasional Sepinggan di Balikpapan. Barulah perjalanan berakhir setelah terbang lebih kurang 1,5 jam dari Balikpapan menuju bandara Hasanuddin Makassar. Kerinduannya adalah agar gereja dapat menghubungkan program-program dan strategi-strategi dari pengembangan anak di gereja dengan konteks yang lebih luas dari misi gereja, yaitu pengembangan anak secara holistik atau menyeluruh.
- Ev. Dewi Margaretha Padakari, S.Th. melayani sebagai Assistant Gembala di GKII Jemaat Bumi Bekasi Baru, Bekasi-Jawa Barat. Tangan kanan dari Pdt. Nuryati, S.PAK (alumnus STTJ tahun 1989) merasa terpanggil untuk melayani secara khusus dalam bidang pelayanan anak. Selain melayani sebagai Assistant Gembala, gadis single ini juga terlibat dalam pelayanan anak lebih luas untuk GKII Daerah Jabodetabek II. Suasana kelas bertambah semarak dengan keceriaan dan tawanya. “Saya ada di sini adalah karena anugerah dan kehendak Tuhan. Motto saya adalah focus kepada anak!” Setelah mengucapkan kalimat tersebut beliau bertepuk tangan sendiri dengan penuh semangat dan tentu saja ini menular kepada teman-teman lainnya untuk ikut bertepuk tangan. Dewi yang biasa dipanggil oleh teman-temannya Ita ini berharap agar semua pengetahuan, keterampilan dan kemampuan yang diperolehnya dapat diintegrasikan dengan mewujudkannya menjadi pembimbing, pendamping dan pembela anak yang kompeten dan berbelas kasihan.
- Dicky Tumbel satu-satunya mahasiswa yang berlatar belakang non teologi. Kesarjanaannya diperoleh dalam pendidikan ekonomi. Namun Tuhan menggunakan ilmu yang diperolehnya tersebut untuk melayani Dia melalui Lembaga Pelayanan Anak yaitu Compassion East Indonesia. Itu sebabnya beliau mau melengkapi diri di tengah kesibukannya sebagai Project Fasilitator dengan menambah pengetahuan teologi khususnya mengenai persfektif Alkitab terhadap pelayanan anak holistic. Bapak yang memiliki seorang istri dan 2 orang putri yang berasal dari Manado ini menambah wawasan baru di kelas. Pandangan Teologi dari beberapa temannya di kelas dan pengalaman pribadinya langsung dalam pelayanan anak secara holistic di luar gereja, telah menjadi kombinasi yang unik dan membawa hawa baru bagi dunia pelayanan gereja. Dengan program HCD ini beliau merasa tertolong untuk mengembangkan keterampilan managerial, perencanaan strategis dan tekhnik yang inovatif guna meningkatkan pelayanan anak secara holistic.
Bersambung... (profile dosen dan mata kuliah yang diajarkan)

No comments:

Post a Comment